BLACK TRIBAL TATTOO BATAM - All About Tattoo # Batam, Lagoi and surrounding # Nagoya Hill Mall Lantai 2 Blok SF.1 (Depan Cinema 21) Batam-Indonesia # Phone: +628155611560 +6281372584872 PIN BB: 26A81059
Tuesday, March 26, 2013
Wednesday, March 20, 2013
Sunday, March 3, 2013
Monday, February 25, 2013
Definisi dan Sejarah Tattoo
Kata “tato” berasal dari kata Tahitian /
Tatu, yang memilki arti : menandakan sesuatu. Rajah atau tato (Bahasa
Inggris: tattoo) adalah suatu tanda yang dibuat dengan memasukkan pigmen
ke dalam kulit. Dalam istilah teknis, rajah adalah implantasi pigmen
mikro. Rajah dapat dibuat terhadap kulit manusia atau hewan. Rajah pada
manusia adalah suatu bentuk modifikasi tubuh, sementara rajah pada hewan
umumnya digunakan sebagai identifikasi.
Rajah merupakan praktik yang ditemukan
hampir di semua tempat dengan fungsi sesuai dengan adat setempat. Rajah
dahulu sering dipakai oleh kalangan suku-suku terasing di suatu wilayah
di dunia sebagai penandaan wilayah, derajat, pangkat, bahkan menandakan
kesehatan seseorang. Rajah digunakan secara luas oleh orang-orang
Polinesia, Filipina, Kalimantan, Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan,
Mesoamerika, Eropa, Jepang, Kamboja, serta Tiongkok. Walaupun pada
beberapa kalangan rajah dianggap tabu, seni rajah tetap menjadi sesuatu
yang populer di dunia.
* 1 Kapan seni merajah tubuh/ tato mulai ada?
* 2 Teknik Pembuatan Tato
* 3 Tato di Beberapa Daerah
Kapan seni merajah tubuh/ tato mulai ada?
Seorang pria Dayak menunjukkan rajahan di dada dan perutnya. Foto dari koleksi Tropenmuseum Amsterdam.
Keberadaan merajah tubuh di dalam
kebudayaan dunia sudah sangat lama ada dan dapat dijumpai di seluruh
sudut dunia. Menurut sejarah, ternyata rajah tubuh sudah dilakukan sejak
3000 tahun SM (sebelum Masehi). Tato ditemukan untuk pertama kalinya
pada sebuah mumi yang terdapat di Mesir. Dan konon hal itu dianggap yang
menjadikan tato kemudian menyebar ke suku-suku di dunia, termasuk salah
satunya suku Indian di Amerika Serikat dan Polinesia di Asia, lalu
berkembang ke seluruh suku-suku dunia salah satunya suku Dayak di
Kalimantan.
Tato dibuat sebagai suatu symbol atau
penanda, dapat memberikan suatu kebanggaan tersendiri bagi si empunya
dan simbol keberanian dari si pemilik tato. Sejak masa pertama tato
dibuat juga memiliki tujuan demikian. Tato dipercaya sebagai simbol
keberuntungan, status sosial, kecantikan, kedewasaan, dan harga diri.
Teknik Pembuatan Tato
Ada berbagai cara dalam pembuatan tato.
Ada yang menggunakan tulang binatang sebagai jarum seperti yang dapat
dijumpai pada orang-orang Eskimo, Suku Dayak dengan duri pohon jeruk,
dan ada pula yang menggunakan tembaga panas untuk mencetak gambar naga
di kulit seperti yang dapat ditemui di Cina. Bukannya tidak sakit dalam
proses membuat tato. Sebenarnya rasa sakit pasti dialami ketika membuat
tato di tubuh, namun karena nilai yang tinggi dari tato, dan harga diri
yang didapatkan, maka rasa sakit itu tidak dianggap masalah.
Ada berbagai jenis dan ragam bentuk
tato, tergantung dengan apa yang dipercaya oleh suku-suku bersangkutan,
dan di setiap daerah umumnya memiliki persepsi yang berbeda-beda tentang
tato, meski pada prinsipnya hampir sama.
Tato di Beberapa Daerah
Di Borneo (Kalimantan), penduduk asli
wanita disana menganggap bahwa tato merupakan sebuah simbol yang
menunjukkan keahlian khusus.
Di Cina, pada masa zaman Dinasti Ming
(kurang lebih 350 tahun yang lalu), wanita dari Suku Drung membuat tato
di wajah dan pantatnya untuk sebagai tanda bagi keturunan yang baik.
Di Indian, melukis tubuh/ body painting
dan mengukir kulit, dilakukan untuk mempercantik (sebagai tujuan
estetika) dan menunjukkan status sosial.
Suku Mentawai memandang tato sebagai suatu hal yang sakral dan berfungsi sebagai simbol keseimbangan alami. (sumber : wikipedia)
Subscribe to:
Posts (Atom)